Minggu, 06 Maret 2011

KULTUM TARAWIH (Amaliah Ramadhan)

AMALIAH RAMADHAN

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

اَلْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. نَحْمَدُه وَنَسْتَعِيْنُه وَنَسْتَغْفِرُه، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ اَنْفُسِنَا وَمِنْ سَــيّــِآتِ اَعْمَالِنَا. مَنْ يــَّــهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لــَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لــَهُ. اَشْهَدُ اَنْ لاَّ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَه لاَ شَرِيْكَ لَهُ.شَهَادَةً تُنْجِيْنَا مِنْ جَمِيْعِ اْلآفَاتِ وَالنِّقْمَةِ. وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُه وَرَسُولُه الَّذِىْ لاَ نَبِيَّ بــَعْدَهُ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَـيْهِ وَعَلى آلِه وَصَحْبِه وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. اَمَّا بَعْدُ: عِبَادَ اللهِ، اُوْصِيكُمْ وَنَفْسِىْ بِتَقْوَى اللهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. فَاِنَّ اللهَ مَعَ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا وَّالَّذِيْنَ هُمْ مُحْسِنُوْنَ.

Hadirin hamba Allah yang berbahagia.
Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah mencurahkan nikmat dan anugerahnya kepada kita, hingga saat ini kita masih diperkenankan menikmati jamuan bulan suci Ramadhan. Salawat dan salam semoga tercurah ke haribaan bagina Rasulullah SAW, kepada keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.

Hadirin hamba Allah yang berbahagia.
Di dalam sebuah haditsnya Rasulullah SAW bersabda:

لَوْ تَعْلَمُ اُمَّتِىْ مَا فِىْ رَمَضَانَ، لَــتَمَـنَّوْا اَنَّ السَّــنَةَ كُلَّهَا رَمَضَانُ.

Sekiranya umat-umatku mengetahui apa yang ada di bulan Ramadhan, pastilah mereka meminta kepada Allah agar semua bulan dalam satu tahun itu Ramadhan.

Mengapa demikian?
Karena pada bulan Ramadhan ini Allah SWT menyediakan beberapa fasilitas yang tidak terdapat pada bulan-bulan yang lainnya. Oleh karena itu, selain menjalankan ibadah puasa Ramadhan, kita dianjurkan untuk memanfaatkan fasilitas yang Allah sediakan ini dengan sebaik-baiknya, di antaranya:

Pertama, dengan membiasakan shalat Tarawih di malam hari, dan lebih diutamakan dilaksanakannya secara berjamaah di masjid atau mushalla. Karena dengan berjamaah akan memperoleh beberapa keuntungan, di antaranya pahala akan dilipatgandakan, lebih menimbulkan kekhusyu'an, dan terjalin kebersamaan, persatuan, dan kesatuan umat.
Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ اِيــْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Barangsiapa yang mendirikan shalat (sunnah tarawih) di bulan Ramadhan dengan keimanan dan mengharapkan keridhaan Allah, maka ia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (HR. Bukhari)

Kedua, memperbanyak tadarus al-Qur’an – baik sendirian maupun berjamaah – di masjid, mushalla, atau majlis-majlis dzikir. Hal ini dicontohkan oleh Rasulullah SAW sebagaimana kesaksian yang diungkapkan oleh Ibnu Abbas radiyallahu anhu:

كَانَ الـنَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَـيْهِ وَسَلَّمَ اَجْوَدَ الــنَّاسِ بِالْخَيْرِ، وَكَانَ اَجْوَدَ مَا يَكُوْنُ فِىْ رَمَضَانَ حِيْنَ يَلْقَاهُ جِبْرِيْلُ، وَكَانَ يَلْقَاهُ كُلَّ لَــيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ، فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ ، فَاِذَا لَقِيَهُ جِبْرِيْلُ كَانَ اَجْوَدَ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيــْحِ الْمُرْسِلَةِ.

Rasulullah adalah seorang yang amat pemurah, dan lebih pemurah lagi di bulan Ramadhan, yaitu ketika Jibril dating menemuinya. Di bulan Ramadhan biasanya Jibril dating menemui Nabi setiap malam. Dan mereka bergantian membaca Al-Qur’an. Sungguh keesokan harinya Nabi lebih pemurah berbuat kebaikan daripada murahnya angina yang berhembus.

Hadirin hamba Allah yang berbahagia.
Ketiga, memperbanyak dzikir dan do'a kepada Allah SWT. Sebab sebagaimana yang telah dijanjikan, bahwa di bulan Ramadhan ini Allah SWT berkenan membukakan pintu ijabah untuk mengabulkan setiap permohonan dan do’a dari hamba-hamba-Nya yang beriman.
Allah SWT berfirman:

                   

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. Al-Baqarah: 186)

Rasulullah SAW menegaskan di dalam sabdanya:

ثَلاَثَةٌ لـَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ: الْاِمَامُ الْعَادِلُ، وَالصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ.

Ada tiga do’a yang tidak akan tertolak, yaitu: (pertama) do’anya seorang pemimpin yang adil, (kedua) do’anya orang yang berpuasa sampai ia berbuka, dan (ketiga) do’anya orang yang teraniaya. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Hadirin hamba Allah yang berbahagia.
Keempat, bulan Ramadhan yang mulia ini kita jadikan sebagai momentum untuk memperbanyak sedekah kepada faqir-miskin. Karena salah satu hikmah yang dapat kita rasakan dengan berpuasa adalah rasa lapar dan haus. Tentu saja dari sini lahir kepekaan solidaritas sosial kepada saudara-saudara kita yang hidup dengan serba kekurangan.
Rasulullah SAW bersabda:

وَمَنْ قَضَى حَــاجَةَ اَخِـــيْهِ الْــمُسْلِمِ فِى رَمَضَانَ، قَــضَى اللهُ تَعَالـَـى لـَهُ اَلْفَ حَاجَــةٍ يــَـوْمَ الْـــقِيَامَةِ.

Barangsiapa yang mencukupi kebtuhan saudaranya sesama muslim di bulan Ramadhan, maka Allah akan mencukupi seribu macam kebutuhannya di hari kiamat.


Dalam hadis yang lain Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَـيْهِ فِى الدُّنْيَا وَاْلاَخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ فِى الدُّنْيَا وَاْلاَخِرَةِ، وَاللهُ فِىْ عَوْنِ الْعَبْدِ مَا دَامَ الْعَبْدُ فِىْ عَوْنِ اَخِيْهِ. (روه مسلم)

Barangsiapa melapangkan kesusahan dari seorang mukmin di dunia, maka Allah akan melapangkan baginya kesusahan-kesusahan di di hari kiamat. Barangsiapa memudahkan kesukaran dari seseorang, maka Allah akan memudahkan baginya kehidupan di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa yang menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan selalu menolong hambanya selama hamba itu mau menolong saudaranya. (HR. Muslim)

Kelima, dianjurkan bagi umat Islam – di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini – untuk memperbanyak melakukan i’tikaf di masjid. Yakni berdiam di masjid dengan memfokuskan diri untuk berdzikir, mengerjakan shalat-shalat sunnah, tadarrus Al-Quran, dan sebagainya, terutama di sepuluh malam terakhir untuk menanti turunnya “lailatul-qadr”. Wabil-khusus bagi kaum muslimah diperbolehkan jiga melakukan i’tikaf di rumahnya masing-masing. Sebab Al-Quran sendiri telah menyatakan, bahwa beribadah pada “lailatul-qadr” itu lebih utama dan lebih baik dari pada seribu bulan. Malam keagungan dan kemuliaan bagi orang-orang yang mengisinya dengan amal kebajikan. Malam pemberian anugerah dari Allah SWT bagi hamba-hamba-Nya yang pada saat itu sedang memantapkan ketaatan dan keimanan.
Di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Siti Aisyah radiyallahu ‘anha memberikan kesaksiannya:

اَنَّ الــنَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَــيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْاَوَاخِرَ حَتَّى تـَوَفَّاهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ، ثُمَّ اعْتَكَفَ اَزْرَاجُهُ مِنْ بَعْدِ.

Sesungguhnya Nabi SAW beri’tikaf pada tiap-tiap sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan hingga beliau wafat. Kemudian isteri-isteri beliau meneruskan i’tikaf seperti itu sesudah beliau wafat.

Hadirin hamba Allah yang berbahagia.
Demikianlah beberapa amalan yang dapat kita lakukan untuk mengisi bulan Ramadhan ini, dan tentu saja masih banyak amalan yang lainnya yang bernilai ibadah yang dapat kita lakukkan, agar bulan yang mulia ini tidak berlalu begitu saja tanpa isi dan makna.
Untuk mengakhiri kuliah Ramadhan kita saat ini, saya ingin mengetengahkan sebuah hadis, agar kita lebih bersemangat untuk memanfaatkan Ramadhan ini dengan memperbanyak amal saleh dan ketaatan.
Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW menaiki mimbar untuk berkhotbah. Pada saat beliau menginjak anak tangga pertama, beliau mengucapkan "amin". Begitu pula pada saat beliau menginjak anak tangga kedua dan ketiga. Seusai shalat para sahabat bertanya, "mengapa engkau mengucapkan amin?". Beliau menjawab: "Malaikat Jibril datang dan berkata: 'Kecewa dan merugi seseorang yang bila namamu disebut dan ia tidak bersalawat kepadamu', lalu aku berucap amin. Kemudian Malaikat Jibril berkata lagi: 'Kecewa dan merugi orang yang berkesempatan hidup bersama kedua orang tuanya tetapi dia tidak dapat masuk surga karena dia tidak berbuat baik kepada keduanya', lalu aku berucap amin. Kemudian Malaikat Jibril berkata lagi: 'Kecewa dan merugi orang-orang yang berkesempatan hidup pada bulan Ramadhan tetapi tidak diampuni dosa-dosanya karena tidak melaksanakan ibadah puasa dengan sebenarnya'. lalu aku berucap amin. (HR. Ahmad).
Semoga Allah SWT memberikan kesempatan kepada kita semua untuk menghiasi hari-hari di bulan Ramadhan ini dengan amal ibadah sebanyak-banyaknya, dan semoga Allah SWT membukakan pintu keridhaan-Nya untuk kita semua. Amin ya Rabbal-‘alamin.


بارك الله لـى ولكم
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Tidak ada komentar: